Antara Revolusi Pembangunan dan Erosi Budaya
Oleh : Vina Amaluna Nafis
Revolusi…
Asingkah kita dengan kata itu??? Mungkin
sebagian besar orang telah sering mendengar kata itu, bahkan mengucapkanya.
Revolusi kata yang hampir sering didengarkan ini memiliki makna yang cukup
berarti. Revolusi adalah suatu perubahan secara besar-besaran dan dalam waktu
yang lama. Perubahan ini bisa mencakup
tentang berbagai hal. Entah itu perubahan akan sifat seorang individu, perubahan
cuaca,bahkan perubahan pembangunan suatu negeri. Sesuatu dapat dikatakan berubah
jika ia mampu melakukan sesuatu yang lebih baik atau mungkin lebih buruk dari
sebelumnya.
Terkadang
revolusi sebuah Negara dikaitkan dengan pembangunan. Pembangunan suatu Negara
biasanya dimulai dari suatu perubahan yang kecil. Yang semuanya membutuhkan
waktu yang lama. Pembangunan itu sendiri berarti proses pembentukan sesuatu
atas sebuah impian sehingga mampu berjalan dengan baik. Namun biasanya
pembangunan ini berlangsung cukup lama,dan sulit sekali untuk dilaksanakan.
Perlu proses pemikiran yang cukup, sehingga sesuatu yang dicitakan dapat
dibangun dengan tepat dan lancar.
Revolusi memiiki
pengaruh yang besar. Termasuk juga perubahan. Hubungan antara revolusi dan
perubahan cukup besar. Dapat dilihat diantaranya bahwa terjadi sebuah revolusi
karena sebelumnya telah ada rancangan akan suatu pembangunan keinginan untuk
berubah. Baik itu perubahan yang bersifat kecil maupun yang telah bersifat
universal untuk kepentingan semua manusia. Revolusi telah dikenal sejak beberapa
abad yang lalu. Yang mungkin paling diingat adalah revolusi rakyat perancis
atas kekuasaan Louis. Ataupun lunturnya kekuasaan Ratu Wilhemina pada saat
penjajahan di Indonesia
atau yang dulu sering disebut sebagai Hindia Belanda. Semua itu terjadi karena
adanya keinginan untuk berubah dan tak ingin menjadi suatu bangsa yang
terpuruk, sehingga akhirnya revolusi besar-besaran pun terjadi, tanpa
mengetahui bagaimana ataupun siapakah yang sedang dihadapi. Suatu gerakan
revolusi terkadang tak memikirkan apa kejadian yang akan dihadapinya kelak.
Revolusi Indonesia
bisa dibilang baru-baru saja, belum berpengalaman menghadapi sebuah perubahan. Memang
sebuah perubahan revolusi , mampu membuat bangsa yang melakukan perubahan
tersebut sedikit lebih maju. Warga Indonesia yang merasa kurang
beruntung akan kekuasaan Ratu Wilhemina mulai melakukan suatu perlawanan. Entah
itu perlawanan secara fisik maupun dengan cara memperburuk citra bangsa Nederland itu. Bangsa yang
penuh dengan orang berkulit putih yang hanya mampu menindas. Itulah revolusi
besar Indonesia.
Kemudin disusul dengan suatu perubahan pada saat zaman penjajahan Jepang, Indonesia
mampu merubah statusnya sebagai suatu Negara terjajah yang berubah menjadi
Negara merdeka. Hal itu terjadi karena
terdapat suatu dorongan untuk melakukan perubahan di kehidupan bangsa Indonesia,yang
tak ingin selalu menjadi negara yang tertindas. Bahkan tak lama ini,sekitar
sepuluh tahun yang lalu Indonesian telah melakukan suatu perubahan,pada tahun
1998. yang menurut beberapa masyarakat itu hanya sebuah reformasi. namun
kenyataanya pergerakan itu mampu
melengserkan kekuasaan pemerintah orde
lama yang telah berkuasa lebih dari 32 Tahun. Cukup sulit memang, kecuali jika didasari
dengan keinginan yang kuat.. Apalagi perubahan besar-besaran tersebut hanya
dipelopori oleh mahasiswa yang pasti memiliki keinginan yang kuat.
Selain itu kita
hidup dimasyarakat berpegang teguh pada budaya yang telah ada sejak dulu.
Apalagi Indonesia
yang terdiri dari puluhan mungkin hingga ratusan suku mungkin juga memikli
budaya yang berbeda-beda. Pengertian budaya itu sendiri adalah sesuatu yang ada
di masyarakat dan sudah ada sejak dulu yang dijadikan sebaai suatu ke khasan
daerah tersebut. Budaya itu sendiri dapat juga dijadikan sebagai suatu pemersatu
sebuah golongan. Karena dengan budaya mereka merasa bahwa berasal dari daerah yang sama. Namun terkadang
juga, dengan adanya budaya dapat memberikan suatu perbedaan dan menjadikan
sebuah permusuhan. Namun terkadang hal
itu hanya dilakukan oleh-oleh orang-orang atau golongan yang masih primitif.
Sebuah
pembangunan tak akan berjalan dengan baik tanpa dukungan semua masyarakat dan
sesuai dengan kebudayaan mereka. Jika ada rancangan suatu perubahan dan
perubahan itu tidak sesuai dengan kebudayaan mereka maka rancangan tersebut
gagal,tak dapat berjalan dengan baik. Revolusi pembangunan Indonesia memiliki pengaruh yang
besar terhadap suatu budaya. Revolusi Indonesia
yang terkadang menganut system masyarakat barat tidak sesuai dengan kebudayaan Indonesia.
Mereka bertentangan, tak dapat disatukan dengan baik. Kadang teori barat yang
digunakan telah cocok dengan Indonesia,
namun tak cocok dengan kebudayaanya. Hal ini dapat mengakibatkan suatu erosi
budaya. Budaya yang semula dipegang teguh untuk tetap lestari kini ,mulai
hilang satu persatu dengan adanya suatu perubahan tersebut. Memang tak semua
perubahan memberi dampak yang baik terhadap masyarakat, apalagi jika perubahan
tersebut dilakukan secara mengglobal, masyarakat yang tak mampu menyesuaikan
dengan perubahan akan tertinggal. Selain itu berdampak pula pada kebudayaanya,
seiring dengan berjalanya waktu, masyarakat mulai lepas dari kebudayaanya yang
mereka jadikan pedoman selama ini, dan beralih pada pedoman atau teori-teori
barat. Teori yang meluruhkan budaya baik yang telah ada selama ini
Sehingga
terkadang hubungang antara revolusi pembangunan dan budaya sangat bertolak
belakang. Masyarakat menginginkan suatu perubahan namun mereka juga
menginginkan bahwa perubahan itu harus sesuai dengan budaya mereka sehingga
budaya mereka tak hilang. Namun mungkin hanya sedikit yang mampu seperti
keinginan mereka. Namun apapun yang terjadi,ambilah sesuatu yang memang sangat
bermanfaat bagi masyarakat.
0 komentar:
Posting Komentar