Mahabakti, tak lebih dari suatu kegiatan kemandirian

Mahabakti telah selesai, berbagai perasaan masuk kedalam jiwa tentang kesan yang ada. Baik itu senang, sedih, bahagia, bangga, ataupun yang lain.namun bagiku yang terpenting dari mahabakti adalah suatu proses pembelajaran untuk mandiri, menghargai sesama manusia,dan disinilah kita bisa melihat bagaimana watak dari setiap individu.
Meskipun ini bukan pertama kalinya aku mengikuti sebuah perkemahan saat SMA, tapi perkemahan ini cukup menyenangkan. Karena selain posisiku ada beberapa tingkat dbanding teman-temanku yang lain, disinilah aku bisa bebas dari rutinitas dirumah yang menyebalkan.
Yaah, aku masuk kedalam sangga yang sebetulnya disitu hanya aku yang menyukai pramuka. Tapi tak apalah, toh itu juga termasuk perjuangan. Aku beruntung masih memiliki satu teman yang bisa mengertikan aku. Dia lebih bisa berpikir dewasa dbandingkan dengan teman temanku yang lain. Sehingga aku tak merasa sendirian. Tak ada kesan berlebih soal mahabkti ini, hanya pada saat upacara api unggun saja aku merasakan suatu hal yang berbeda, karena disitu aku membawa sebuah api dasa dharma, dan aku mendapat dasa dharama kedua, yangberbuinyi “ cinta alam dan kasih sayang sesama manusia”. Acara itu berlangsung dengan baik, waktu singkat untuk berlatih tak mempengaruhi aku dan sembilan temankku yang lain untuk memberikan yang terrbaik. Dan dimahabaktilah kita dilatih untuk hidup mandiri.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS


Perasaanku tak terbalas

Rasa ini terlalu indah buatku
Suatu hal yang muncul semenjak ku melihatmu
Suatu hal yang tak ku duga mampu merubahku
Sutu hal yang cukup membuatku menderita
Rasa ini datang terlalu tiba-tiba                                                 
Aku pun tak bisa mencegahnya
                                Ya,, rasa itu adalah rasa suka
                                Parasmu yang menawan
                                Mencuri semua perhatian anak hawa
                                Mungkin aku adalah orang kesekian kalinya  yang dibuat kagaum akan dirimu
Namun, tidakkah berlebihan rasaku ini??
Tidakkah terlalu  dini rasa ini muncul?
Salahkah bila ku berharap engkau juga merasakan hal yang sama denganku?
Dosakah bila ku ingin memilikimu seutuhnya?
Tapi, semua itu hanya hayalan semuku belaka,
Sesuatu yang tak akan mungkin ku dapatkan,
Karena orang sepertimu tak akan memiliki perasaan yang sama adenganku
Dirimu tak memiliki harapan yang sama denganku
Rasa ini hanya akan menyakitiku saja,
Perasaanku tak terbalas,

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS


Antara Revolusi Pembangunan dan Erosi Budaya
Oleh : Vina Amaluna Nafis


Revolusi… Asingkah kita dengan kata itu???  Mungkin sebagian besar orang telah sering mendengar kata itu, bahkan mengucapkanya. Revolusi kata yang hampir sering didengarkan ini memiliki makna yang cukup berarti. Revolusi adalah suatu perubahan secara besar-besaran dan dalam waktu yang lama.  Perubahan ini bisa mencakup tentang berbagai hal. Entah itu perubahan akan sifat seorang individu, perubahan cuaca,bahkan perubahan pembangunan suatu negeri. Sesuatu dapat dikatakan berubah jika ia mampu melakukan sesuatu yang lebih baik atau mungkin lebih buruk dari sebelumnya.
Terkadang revolusi sebuah Negara dikaitkan dengan pembangunan. Pembangunan suatu Negara biasanya dimulai dari suatu perubahan yang kecil. Yang semuanya membutuhkan waktu yang lama. Pembangunan itu sendiri berarti proses pembentukan sesuatu atas sebuah impian sehingga mampu berjalan dengan baik. Namun biasanya pembangunan ini berlangsung cukup lama,dan sulit sekali untuk dilaksanakan. Perlu proses pemikiran yang cukup, sehingga sesuatu yang dicitakan dapat dibangun dengan tepat dan lancar.
Revolusi memiiki pengaruh yang besar. Termasuk juga perubahan. Hubungan antara revolusi dan perubahan cukup besar. Dapat dilihat diantaranya bahwa terjadi sebuah revolusi karena sebelumnya telah ada rancangan akan suatu pembangunan keinginan untuk berubah. Baik itu perubahan yang bersifat kecil maupun yang telah bersifat universal untuk kepentingan semua manusia. Revolusi telah dikenal sejak beberapa abad yang lalu. Yang mungkin paling diingat adalah revolusi rakyat perancis atas kekuasaan Louis. Ataupun lunturnya kekuasaan Ratu Wilhemina pada saat penjajahan di Indonesia atau yang dulu sering disebut sebagai Hindia Belanda. Semua itu terjadi karena adanya keinginan untuk berubah dan tak ingin menjadi suatu bangsa yang terpuruk, sehingga akhirnya revolusi besar-besaran pun terjadi, tanpa mengetahui bagaimana ataupun siapakah yang sedang dihadapi. Suatu gerakan revolusi terkadang tak memikirkan apa kejadian yang akan dihadapinya kelak.
Revolusi Indonesia bisa dibilang baru-baru saja, belum berpengalaman menghadapi sebuah perubahan. Memang sebuah perubahan revolusi , mampu membuat bangsa yang melakukan perubahan tersebut sedikit lebih maju. Warga Indonesia yang merasa kurang beruntung akan kekuasaan Ratu Wilhemina mulai melakukan suatu perlawanan. Entah itu perlawanan secara fisik maupun dengan cara memperburuk citra bangsa Nederland itu. Bangsa yang penuh dengan orang berkulit putih yang hanya mampu menindas. Itulah revolusi besar Indonesia. Kemudin disusul dengan suatu perubahan pada saat zaman penjajahan Jepang, Indonesia mampu merubah statusnya sebagai suatu Negara terjajah yang berubah menjadi Negara merdeka. Hal itu terjadi karena  terdapat suatu dorongan untuk melakukan perubahan di kehidupan bangsa Indonesia,yang tak ingin selalu menjadi negara yang tertindas. Bahkan tak lama ini,sekitar sepuluh tahun yang lalu Indonesian telah melakukan suatu perubahan,pada tahun 1998. yang menurut beberapa masyarakat itu hanya sebuah reformasi. namun kenyataanya pergerakan itu  mampu melengserkan kekuasaan pemerintah  orde lama yang telah berkuasa lebih dari 32 Tahun. Cukup sulit memang, kecuali jika didasari dengan keinginan yang kuat.. Apalagi perubahan besar-besaran tersebut hanya dipelopori oleh mahasiswa yang pasti memiliki keinginan yang kuat.
Selain itu kita hidup dimasyarakat berpegang teguh pada budaya yang telah ada sejak dulu. Apalagi Indonesia yang terdiri dari puluhan mungkin hingga ratusan suku mungkin juga memikli budaya yang berbeda-beda. Pengertian budaya itu sendiri adalah sesuatu yang ada di masyarakat dan sudah ada sejak dulu yang dijadikan sebaai suatu ke khasan daerah tersebut. Budaya itu sendiri dapat juga dijadikan sebagai suatu pemersatu sebuah golongan. Karena dengan budaya mereka merasa bahwa  berasal dari daerah yang sama. Namun terkadang juga, dengan adanya budaya dapat memberikan suatu perbedaan dan menjadikan sebuah permusuhan.  Namun terkadang hal itu hanya dilakukan oleh-oleh orang-orang atau golongan yang masih primitif.
Sebuah pembangunan tak akan berjalan dengan baik tanpa dukungan semua masyarakat dan sesuai dengan kebudayaan mereka. Jika ada rancangan suatu perubahan dan perubahan itu tidak sesuai dengan kebudayaan mereka maka rancangan tersebut gagal,tak dapat berjalan dengan baik. Revolusi pembangunan Indonesia memiliki pengaruh yang besar terhadap suatu budaya. Revolusi Indonesia yang terkadang menganut system masyarakat barat tidak sesuai dengan kebudayaan Indonesia. Mereka bertentangan, tak dapat disatukan dengan baik. Kadang teori barat yang digunakan telah cocok dengan Indonesia, namun tak cocok dengan kebudayaanya. Hal ini dapat mengakibatkan suatu erosi budaya. Budaya yang semula dipegang teguh untuk tetap lestari kini ,mulai hilang satu persatu dengan adanya suatu perubahan tersebut. Memang tak semua perubahan memberi dampak yang baik terhadap masyarakat, apalagi jika perubahan tersebut dilakukan secara mengglobal, masyarakat yang tak mampu menyesuaikan dengan perubahan akan tertinggal. Selain itu berdampak pula pada kebudayaanya, seiring dengan berjalanya waktu, masyarakat mulai lepas dari kebudayaanya yang mereka jadikan pedoman selama ini, dan beralih pada pedoman atau teori-teori barat. Teori yang meluruhkan budaya baik yang telah ada selama ini
Sehingga terkadang hubungang antara revolusi pembangunan dan budaya sangat bertolak belakang. Masyarakat menginginkan suatu perubahan namun mereka juga menginginkan bahwa perubahan itu harus sesuai dengan budaya mereka sehingga budaya mereka tak hilang. Namun mungkin hanya sedikit yang mampu seperti keinginan mereka. Namun apapun yang terjadi,ambilah sesuatu yang memang sangat bermanfaat bagi masyarakat.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Post Icon

Kini Kutemukan Cintaku


Kini Kutemukan Cintaku


Andaikan kita kerja,tanpa rasa suka rela,pastilah usaha kita kan sia-sia. Harapan kita agar generasi muda kita lebih sempurna dari generasi kita. Ikhlaskan Bhaktimu selalu sebagai putera Pertiwi, binalah bangsa yang berbudi bawa laksana. Marilah kerja tanpa harap balas jasa,pastilah Negara kita Jaya Sentosa!!!!”

Itulah sepenggal lagu yang dikirim oleh kak Aden, seorang atasanku dalam suatu kepanitiaan. Lagu yang berjudul Ikhlas Bhakti itu berisi sebuah pesan kepada kami,agar ikhlas melakukan suatu pekerjaan. Namaku amal, aku seorang pelajar disebuah Madrasah Aliyah Negeri terkemuka dikota ku. Secara resmi aku masuk dalam sebuah organisasi Kepramukaan. Pramuka… mendengar namanya saja bagi pelajar zaman sekarang merupakan sebuah organisasi dan ekstrakulikuler yang menyeramkan. Mungkin dalam pikiran mereka, dipramuka hanyalah kegiatan yang menuntut untuk menghafal Dasa Dharma, sandi, semaphore, morse, dan hal-hal yang menyebalkan lainnya. Namun bagiku Pramuka tak seperti yang mereka bayangkan.
Saat ini aku tengah menangani sebuah kegiatan yang berhubungan dengan Pramuka. Dan pada kesempatan ini pula aku di izinkan untuk menjadi seorang sangker. Aku menjabat sebagai sie acara. Acara ini bernama PERSAHAD atau perkemahan sabtu ahad. Ini merupakan acara yang rutin dilakukan oleh gugus depan kecamatan Mlati. Peserta pada perkemahan ini adalah murid SD dari kelas 3-6 sedesa Sinduadi. Oh…Gosh.. aku masuk dalam suatu acara, dan pesertanya adalah anak SD, dengan berbagai sifat dan kelakuan mereka yang berbeda-beda. Aku menyerah, mungkin aku tak akan mampu menghadapi itu semua. Itulah pemikiran awalku mengenai anak SD.
Jujur saja,aku paling tidak suka dengan anak kecil. Apalagi jika ditambah dengan kelakuan mereka yang mungkin akan menguras kesabaranku. Ngeyel, jail, berisik, nakal,           susah diatur, itulah sifat yang pasti dimiliki anak-anak SD yang tengil.. Dalam kegiatan ini, aku tak bekerja sendirian. Sekolahku sendiri mengirim 18 personil untuk membantu pelaksanaan kegiatan, ditambah lagi 14 personil dari Madrasah Aliyah Negeri lain dan 15 personil dari MTSn. Kami diberi waktu selama 2 Minggu untuk merancang acara dengan baik. 2 Minggu??? Waktu yang sangat singkat bagiku untuk merancang sebuah acara. Apalagi aku belum mengerti acara ini menggunakan tema apa, apa saja yang akan dilakukan, belum lagi aku kesusahan untuk mencari kegiatan yang cocok dilakukan untuk anak SD. Namun untungnya aku memiliki partner kerja yang baik, kak Diha namanya. Ia berasal dari sekolah yang sama denganku, jadi tidak terlalu sulit bagi kami untuk berkomunikasi. Namun kami hanya diberi waktu satu hari untuk memberikan rancangan acara kami. Beruntung, Kak Diha telah meminjam juknis acara yang tahun lalu. Jadi,ia membuat susunan acara, dan kegiatan yang masih belum terisi akan ku kerjakan esok hari saat disekolah. Dengan bantuan dari sie lomba aku berhasil menyelesaikan susunan acara itu. Kami segera mengirim susunan itu ke Madrasah Aliyah yang bekerja sama dengan kami. Karena seharusnya hari ini akan diadakan rapat seluruh panitia, namun kebetulan sekolah kami sedang menyelanggarakan latihan rutin pramuka, jadinya kami tak bisa menghadiri acara tersebut, kami hanya nitip data. Hehe….
*****

Hari ini tanggal 27 Januari 2012, kami dikumpulkan untuk menggelar gladi bersih acara. Kami mulai memasang kapling-kapling untuk tenda, survey lapangan, dan menyatukan jiwa kami untuk satu tujuan yang sama. Digladi bersih kali ini aku bertemu dengan seorang alumni dari sekolahku, yang dulu  juga aktif dalam kegiatan Kepramukaan. Beliau bernama Kak Laila. Beliau pengajar pramuka di SD Sinduadi, karena beliau mengajar murid dalam tingkat siaga maka beliau dipangil dengan sebutan Bunda Laila. Disini aku mulai berpikir lagi, apakah aku esok hari akan dipanggi Bunda juga pada saat mengisi acara??? Oh tidakkk…. Aku tak mau.

*****
Hari yang ditunggu datang juga. Aku penasaran bagaimana bentuk anak-ank sd yang akan kutangani, meskipun pada hari sebelumnya aku sempat melihat bagaimana bentuk dari mereka. Tidak terlalu buruk, lumayan imut. Ah.. jangan terlena Amal… mungkin itu hanya luarnya saja. Hari ini cuaca cukup panas. Aku tak tau itu karena terik matahari atau panasnya hatiku saat ini ( nahloh, apa hubunganya?). Sesampainya di Sinduadi, tempat yang pertama kali kukunjungi adalah barak perkemahan. Barak perkemahan lumayan bagus, meskipun terdapat disuatu tempat yang berjejeran langsung dengan kebun yang pasti terdapat ribuan nyamuk, namun antusias para peserta cukup baik.
Dari semua kegiatan saat aku sampai diperkemahan, yang terpikir dalam otakku adalah belum apa-apa anak anak ini sudah memasak. Kan ini blom ada setengah kegiatan, apa mereka tak takut persediaan makannya habis???. Lamunanku akan kegitan anak-anak kecil itu buyar ketika Rivan, panitia dari MTsN mendatangiku.
“Mbak, kamu dicari Kak Doni, di pos belakang “, kata anak kecil yang sebelumnya sempat ku kagumi. “oh iya, makasih ya “, jawabku. Aku bergegas menuju Pos belakang, dengan membawa sejumlah kertas proposal tentang kegiatan ini.
“Dek, upacaranya nanti jam berapa ?”, Tanya Kak Doni sesampainya aku disana. “ jam 15.30 kak”, jawabku dengan sedikit paksaan senyum dari bibirku. “ Oh, ya udah. Ini kamu tak kasih HT biar gampang hubungi kamu sama panitia lain “, kata Kak Doni sambil memberiku sebuah handy-talky.
Setelah menerima HT  dari Kak Doni, aku segera menuju sekertariatan depan, sembari berpikir pelaksanaan upacara yang akan terjadi.data petugas upacara telah ku kantongi. Namun permasalahanya saat ini adalah dimanakah mereka semua sekarang. Upacara kurang 15 menit lagi, namun para petugas belum semuanya datang. Aku kembali berkoordinasi dengan Kak Prima, ia adalah salah seorang panitia dari MAYOGA, madrasah Aliyah lainnya. Akhirnya dengan bantuan beberapa rekan dari sekolahnya, upacara tersebut berjalan dengan lancar. Aku sedikit menebalkan muka, karena aku tak bisa menghandle para petugas dari sekolahku dengan baik.

*****
 “ acara acara, apa acara selanjutnya?? “, bunyi HT  mengejutkanku ketika aku tengah menatap langit yang mulai mendung dan meneteskan gerimis. “ ISHOMA kak….”, jawabku. “ Ini bagaimana,cuaca mulai nggak nentu, saumpama hujan lebat, peserta mau diungsikan kemana?”, Tanya seseorang dibalik HT. “ langsung ke ruang kelas aja kak, namun berdo’a aja moga nggak hujan”, harapku dalam cemas.
Sesaat setelah HT mati aku langsung pergi berunding menyusun acara lain. Iya, acara yang masih menjadi peerku. Saat ini aku harus berunding dengan korlap tentang upacara api unggun malam harinya. Ya Allah, tolong hambamu ini. Aku belum pernah mengadakan acara api unggun, apa yang harus aku lakukan saat ini. Aku tak mungkin menebalkan mukaku untuk kesekian kalinya.

*****

            Saat waktu ISHOMA terjadi keributan disana-sini. Dan disaat inilah hal yang paling aku benci. Aku harus menghadapi anak SD bandel, mereka berusaha kabur dari area sekolahan dengan berbagai alasan yang keluar dari mulut manisnya. Sedikitnya personil kamI membuat petugas yang berjaga di gerbang mulai kewalahan menghadapi 300 peserta. Akhirnya petugas yang tak bekerja sebagai keamanan ikut terjun ke gerbang, termasuk aku. Dan memang kesabaranku benar benar diuji, ada yang menaiki gerbang, ngeyel pengen keluar sampai dengan alasan bahwa orang tua mereka sudah menunggu digerbang. Dengan seribu cara bujuk rayuan kami, namun mereka tetap tak mau duduk berdiam diri ditenda masing masing. Akhirnya kami mengizinkan mereka keluar dari wilayah sekolah, namun dengan penjagaan beberapa petugas. Dan bagi peserta putri kami mampu meyakinkan mereka dengan cerita yang dibuat-buat oleh para petugas. Masalah gerbang pun mulai terselesaikan, aku pun ikut nimbrung untuk dengerin cerita. Tiba-tiba satu regu anak perempuan kelas 4 SD menemuiku. Salah satu dari mereka bertanya kepadaku, “ kak nanti ada acara jejak malam ya ?”. satu hal yang sangat aku syukuri saat ini adalah, karena aku tak dipanggil dengan sebutan “BUNDA” haha,,
“ nanti liat aja dek, kalo hujan ya enggak ada, kalo hujan ya….”, jawabku. Aku menikmati saat-saat bersama mereka, dengan segala tingkah lucu dari mereka, mereka ada yang membawa boneka shaun, ketawa dengan memperlihatkan gigi susunya, dan aku sempet mendapat pelukan dari salah seorang anggota regu mereka. Ah sayang, panggilan dari HT mengganggu saat aku bersama mereka. Aku lupa menanyakan siapa nama mereka, atau mereka dari regu apa. Ah bodohnya aku.

*****
            Upacara api unggun telah siap dimulai. Tumpukan kayu telah berada ditengah lapangan upacara. Upacara telah siap dilakukan. Semua petugas upacara sudah terbentuk. Pada akhir upacara, ketika api unggun telah nyala maka kreatfitasi para anak SD harus dikeluarkan. Saat ini petugas kami tengah menyebrangkan anak-anak SD ke gedung sebelah, karena upacara akan dilakukan digedung SD Sinduadi sebelah selatan.  sebelum upacara ini dimulai, aku sempat didatangi beberapa anak SD.
“ Kak, ini nanti lampunya akan dimatiin ya?”, Tanya mereka penuh kepolosan. “ wah mungkin iya dek, tapi nggak bakalan gelap kok, soalnya ntar ditenghahnya ada api unggunnnya “, jawabku seraya meyakinkan mereka.
Setelah mendengar jawabanku tadi mereka lantas pergi ke gedung sebelah. Karena aku sedang tak bertugas upacara, akhirnya aku berkeliling lapangan upacara sambil mendisiplinkan anak-anak yang bandel.
“ tuk gentang gentung joss, pramuka yes, tawuran no!!!”
Kata itu selalu terdengar pada setiap kegiatan yang kosog, lucu memang, tapi memiliki makna yang berarti. Namun disela riuh mereka mempertandingkan yel, tiba-tiba lampu dimatikan. Banyak dari anak perempuan yang menjerit karena gelap. Tak lama kemudian api unggun dinyalakan oleh Febri, kawanku. Kulihat senyum lebar dari mereka, karena sebetulnya acara ini lah yang ditunggu. Setelah api unggun menyala, beberapa regu dari mereka menunjukan kreatifitas, namun aku tak sempat melihatnya. Karena aku memutuskan untuk mencabut diriku dari keriuhan dan menemani beberapa orang yang sedang berjaga disekertariatan.

*****

            “ semuanya nanti kemaren yang udah survey tolong jadi pos inti “, kata kak Zumi pada saat briefing acara setelah upacara api ungun. Ini adalah saatnya untuk jejak malam. Kami akan membawa adik-adik dari SD kekuburan, sambil melewati beberapa rute yang telah kami tentukan. Kami membawa mereka bukan untuk menakuti, namun kami hanya ingin meluruskan aqidah. Mereka beranggapan bahwa pocong dan hantu yang lainya bermukim dikuburan, sehinnga mereka takut dengan kuburan. “ nanti 10 orang jadi pos inti “, ucap kak Zumi lagi. “ yang mau langsung acungkan jari, terutama yang sudah survey kemarin “, tambah Kak Aden. Satu persatu dari kami mulai mengacungkan jarinya, namun itu tak berarti bagiku. Karena jujur saja aku sedikit takut dan tidak tau rutenya. “ jadi nanti yang sisanya jadi pos bayangan “, imbuh kak Wiwit.
            Perjalanan telah siap dilakukan. Aku mendapat bagian pos bayangan dari peserta perempuan. Lebih baik daripada aku harus berjaga sebagai pos inti yang berjaga dikuburan. Heee…sereeeem…aku memperoleh bagian untuk berjaga dipos bayangan 5. karena lokasinya tidak terlalu gelap, didaerah perumahan warga dan ada sebuah angkringan yang cukup ramai. Meskipun waktu menunjukan pukul 23.26. aku berjaga sendirian untuk beberapa saat. Peserta pertama telah sampai ditempatku. Aku tak banyak bicara pada saat itu, karena bingung. Akhirnya aku hanya berpesan untuk jaga pikiran dan kekompakkan.itu lah yang ku katakana kepada setiap peserta yang menyinggahi posku. Setelah peserta ke empat meninggalkan posku, sesaat setelah itu aku tidak berjaga sendirian. Aku ditemani oleh Pandu, rekan satu sangker. Berhubung dia laki-laki, kami selalu mendapat ledekan dari peserta ataupun sangker yang lewat menyinggahi posku sempat aku mendengar ucapan salah satu sangker dari Saka Bhakti Husada, dan masih kuingat wajah dari kakak SBH itu, ialah sangker yang bekerja menjadi penjaring saat PDTku dulu, “ ihir ihir… ,malam minggu paling enak berduaan, sambil jaga pos lagi “, namun kami anggap itu hanya sentilan dinihari.
            Akhirnya semua peserta perempuan telah habis. Aku berpikir akankah aku berdiam diri menunggu kejelasan tentang nasib dua orang penjaga pos ditengah gelapnya malam dan dinginya dinihari, diatas kebimbangan untuk menunggu peserta laki-laki atau kami kembali menuju basecamp. Namun disaat kebimbangan itu, tiba-tiba datang rombongan petugas penjaga pos sebelumku, mereka datang berombongan dengan wajah penuh keceriaan..
“ Loh, pesertanya udah abis po kak, kok kalian pada kesini. Bukanya kita masih nungguin anak cowok ya?? “, ucapku penuh tanya.
“ aku nggak tau, tapi aku udah nungguin dari tadi, nggak ada peserta yang nyampek tempatku ik “, ujar Kak Rosyid.
“ tapi tadi kata Kak Zumi kita masih nungguin anak cowok “, ucapku.
“ ya udah, kita jalan dulu aja, saumpama ntar ada anak cowok ya kita balik aja “. Kata Kak Rosyid meyakinkanku.
Kami terus berjalan ke pos berikutnya, dan hingga akhirnya sampailah kami disebuah tikungan. Panitia yang berjaga dipos dekat tikungan menatap kami penuh kebingungan. Hingga akhirnya kami berjalan melewati belokan dan melihat rombongan anak-anak regu putra. Tanpa pikir panjang kami berbalik arah dan berlari kembali menuju pos kami masing-masing. Padahal saat ini waktu menunjukkan pukul 02.30 dini hari. Dan itu artinya kami olahraga dini hari, waw….. Namun semua itu tetap kami jalankan dengan ikhlas, tanpa suatu paksaan, karena dipramuka kami dituntut bekerja secara ikhlas. Hingga kegiatan persahad selesai, aku tetap merasakan kebahagiaan yang tak pernah kudapatkan selama aku berada diorganisasi lain.
            Kekompakkan, kebersamaan, kekeluargaan, tolong menolong adalah sesuatu yang sangat jarang kudapatkan. Kami tetap dianggap meskipun kami sudah tak bekerjasama lagi. Aku meyakini bahwa aku akan merasakan kerinduan pada saat-saat kami bercanda, panik, stress, sibuk lari sana-sini untuk mencapai suatu tujuan. Dipramukalah aku menemukan diriku yang sebenarnya. Jiwa yang ingin bebas bereksplorasi. Jiwa yang sedang mencari jati dirinya untuk yang kedua kalinya. Dan lewat forum kepanduan sinduadi, kini kutemukan cintaku, dan cinta itu adalah PRAMUKA.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS